Laman

Powered By Blogger

Selasa, 05 Februari 2013

Dia Bukan Peminta-minta


Dia bukan peminta, tapi dia berusaha mencari nafkah untuk anak dan keluarga secara ikhlas dengan menjajakan barang jualannya secara berkeliling. Mereka berada di dalam keramaian di antara orang-orang yang sedang menikmati kehidupan yang layak. Mungkin bagi mereka hidup mereka hanya sekedar apa adanya tidak memiliki suatu yang lebih akan tetapi mereka ikhlas dalam menjalankan alur kehidupan.



Tidak ada yang dapat menghalangi langkah mereka dalam mencari keberuntungan setiap harinya, walaupun panas terik matahari menyengat tubuh mereka, akan tetapi mereka tidak memperdulikannya berjuang demi keluarga yang menunggu di rumah dengan segala harapan yang akan diberikan untuk menyambung kehidupan esok hari. Berdoa dan terus berharap agar cuaca yang dihadapi sekrang tidak mengalami hujan yang sangat deras karena hujan lah yang menjadi rintangan menakutkan bagi mereka, karena hujan akan mereka tidak dapat menjajakan dagangan, mereka harus berteduh sambil berharap hujan akan cepat reda.
Asongan itu lah pekerjaan yang dijalankan dengan hanya bermodal kan sangat minim dan bermodalkan tenaga yang kuat serta menahan teriknya panas matahari. Setiap hari berkeliling mencari keramaian, karena keramaian membuat mereka merasa beruntung berharap akan ada orang yang membeli dagangan yang mereka tawarkan. Mereka bukan pengemis yang hanya meminta-minta kepada orang lain, tapi mereka hanya berusaha menjajakan apa yang sekiranya orang-orang butuhkan.

Doa yang mengiringi meraka untuk pergi di pagi hari dan kembali menjelang petang bahkan larut malam pun akan dilakukan sampai pendapatan yang merka hasilkan unutk saat ini merasa cukup bagi keluarga mereka, anak-anak yang menunggu di rumah dan juga istri yang selalu setia mendoakan kepergian pada saat akan mengadu kan nasib pada hari ini. Mereka tidak pernah miminta agar dagangan mereka untuk dibeli oleh orang yang merka tawarkan, bukan seperti peminta-minta yang hanya menengadahkan tangan meraka sambil memohon kepada orang yang mereka minta.

Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan ditambah lagi penjualan yang belum ada pembeli satupun, mungkin kali ini rizki tuhan yang diberikan itu lah imbuhnya dalam hati sambil terus menjajakan apa yang dia sugukan untuk orang lain. Tidak berharap banyak apa yang akan diberikan tuhan untuk meraka hari ini, mereka mensyukuri untuk semuanya karena ini lah rizki yang diberikan tuhan setiap hari berbeda. Tidak seperti pekerjaan yang dijalankan oleh orang-orang yang memiliki suatu title yang dimana mereka tidak perlu merasakan terik matahari, tidak perlu menghisap debu jalanan, mereka hanya duduk dan menjalankan apa yang sudah diberikan oleh atasan mereka.

Pedagang asongan rata-rata hanya mengenyam bangku pendidikan sampai menengah pertama atau bahkan mungkin sama sekali tidak mengenyam bangku pendidikan dikarenakan keadaan ekonomi yang sangat terjepit, untuk mebeli makan saja kemungkinan agak kesulitan apa lagi untuk biaya pendidikan bagi mereka. Pendidikan bagi mereka merupakan barang yang sangat mewah yang harus dibeli dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Kita sebagai orang yang telah diberikan kenikmatan yang berlebih lebih dari pada mereka harus mensyukuri apa yang tuhan berikan untuk kita, bukan hanya mengeluh karena kita sedang mengalami musibah dan sebagainya sehingga membuat kita sedih, akan tetapi pada saat kita senang kita tidak melihat kebawah orang-orang yang diberikan rizki tidak lebih baik dari kita. Bantu lah mereka, belilah barang-barang yang mereka sugukan walupun kita tidak begitu memerlukannya, setidaknya memberikan sedikit keringanan beban akan beratnya kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...