Waktu
berjalan sudah tidak terasa begitu cepat dan begitu nyata, dimana umur semakin
bertambah harus juga di iringi dengan tingkat kedewasaan orang tersebut. Kan
tetapi banyak yang mengatakan bahwa kedewasaan seseorang itu bukan dilihat dari
umur yang semakin bertambah, terkadang dengan umur yang semakin bertambah
kedewasaan seseorang tidak Nampak juga, terkadang mungkin bahwa masih memiliki
sikap seperti anak kecil atau biasa di bilang childish memiliki sifat kekanak-kanakan.
Kedewasaan
terbentuk dari bagaimana kita selama ini diperlakukan didalam lingkungan
keluarga yang paling utama, masyarakat, dan juga pergaulan kita di luar
lingkungan tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang sedari kecil
memang sudah terbiasa memiliki sifat yang serba mudah didapat apa yang dia mau,
dalam artian tinggal meminta kepada orang tua dikarenakan orang tua yang
memiliki kekayaan sampai tujuh turunan (anjrit enak bener ya) kedewasaan nya
belum tampak, akan tetapi ada juga yang sudah tampak.
Kembali
lagi seperti yang sudah diatas bahwasannya kedewasaan memang suatu bentuk
pemikiran pola pemikiran lebih tapatnya yang didapatkan dari interaksi
dilingkungan sekitar tempat biasanya mereka bergaul bermasyarakat. Kedewasaan
bukan berarti mandi makan nyuci sendiri, akan tetapi pola pikir yang dimana
dalam mengambil suatu tindakan dipikirkan secara matang-matang sebelum akhirnya
nanti diputuskan.
Semakin
beranjak nya orang menjadi dewasa ( dalam artian ) bertambah umur lebih dari
18+ pasti memiliki suatu cita-cita dan angan-angan yang ingin mereka capai
entah ingin menjadi seperti ini itu dan sebagainya. Jauh dari orang tua dan
hidup menjadi mandiri memiliki sikap yang optimis dalam menjalani hidup tanpa
tergantung oleh orang tua pasti itu yang ingin dimiliki oleh setiap orang.
Semua itu tidak dapat di pungkiri, orang yang hidup nya sudah kaya tujuh
turunan saja masih harus mempertahan kan bagaimana dia dapat mempertahankan
kekayaannya, apalagi yang tidak memiliki kekayaan tujuh turunan masa tidak mau
memikirkan kita besok mau menjadi apa?. Ingin menjadi sukses atau kah biasa
aja, atau tidak sama sekali.
Akan
tetapi harapan semua orang pasti ingin menjadi sukses, mandiri tanpa ada
bantuan orang tua untuk membiayai kehidupan nya, bahkan harus dapat
membahagiakan orang tua. Target awal yang memang harus dicapai dengan kerja
keras, peluh yang mengucur untuk mendapat kan hasil yang kita inginkan. Jargon
yang selalu didengar setelah orang mulai lulus dari bangku menengah atas pasti,
saya ingin sukses dan hidup mandiri tanpa tergantung dari orang lain. Itu semua
tidak mudah untuk dilakukan harus melalui perjuangan dan jalan yang berliku.
Tantangan
yang biasanya akan dihadapi adalah keteguhan hati yang digoyangkan oleh
masukan-masukan dari lengkungan sekitar kita baik dari keluarga teman atau
masyarakat tempat kita bermain. Berusahalah dan teguhkan keyakinan bahwa bisa
meraih sukses, dan tidak melihat orang yang sudah sukses karena kita tidak tahu
bagaimana perjalanan dia bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang ini.
Bukan
melihat enaknya dari sekrang tapi kita pelajari mengikuti langkah-langkah yang
mereka tempuh atau mungkin meng copy semua langkah yang mereka jalani untuk
mencapai kemandirian secara financial khusunya, karena financial itu merupakan
suatu factor yang paling utama untuk kita untuk dapat membahagiakan orang lain
juga pastinya. Jangan berputus asa dikala kita belum meraih apa yang kita
inginkan, apa yang kita cita-citakan tetap bersemangat meraih mimpi semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar